Dunia baru, tantangan baru untuk desain rumah tinggal

Rumah tinggal sebagai hunian yang bersifat pribadi, dapat menjadi gambaran akan karakter dari penghuninya. Pada dasarnya, rumah tinggal yang ideal adalah yang memiliki unsur yang bersifat fungsional tetapi tidak meninggalkan nilai estetika, karena keduanya saling berkaitan. Termasuk, tren desain rumah di masa pandemi.

Respons Pada Pandemi
Saat ini kita berada di suatu era dimana telah terjadi perubahan yang signifikan dalam fokus kehidupan manusia. Pandemi yang terjadi karena virus COVID-19 telah mengubah tatanan hidup keseluruhan. Keterbatasan dalam kegiatan sosial mengharuskan setiap individu untuk lebih menjaga jarak, demi menghindari penularan virus yang semakin meluas.

Semua hal ini membentuk perubahan pola pikir baru, yaitu pola tingkah laku menghadapi pandemi. Ada dua respon utama yang muncul sebagai akibat dari keadaan ini. Satu kelompok menjadi sangat logis, berhati-hati, memperhatikan keseimbangan hidup. Lebih memperhatikan filosofi hidup dan menghargai konsep budaya dan kekayaan lokal.

Di lain pihak ada kelompok yang memberi respon sangat berbeda. Seakan pandemi ini sudah membuat mereka terikat, maka ada kerinduan untuk segera lepas dari keadaan ini dan kembali tampil dengan segala keriuhrendahannya, melepas semua emosi dan tampil kembali bahkan secara berlebihan, seakan masuk dalam dunia baru, menjelajah berbagai kemungkinan bahkan yang terasa aneh dan di atas realita.

Perubahan ini juga mendasari tren hunian di masa pandemi. Akibat pembatasan mobilitas, membuat orang memaksimalkan segala kegiatannya di dalam rumah. Akibatnya signifikan, fungsi rumah berkembang dan diikuti penyesuaian pada tata ruang untuk memberikan keleluasaan dan kenyamanan bagi setiap anggota keluarga beraktivitas di dalam rumah. Karena rumah kembali menemukan perannya sebagai tempat seluruh anggota keluarga berkumpul.

Desainer asal New York, Daun Curry, seperti dilansir dari Architectural Digest, mengatakan, di masa ini telah terjadi pergeseran tata letak ruangan. Rumah dengan denah terbuka memang semakin diminati, namun menurut Curry, kondisi pandemi mengharuskan para pemilik rumah mampu menerapkan batas khusus antara ruang kerja dan ruangan lain. Dengan begitu, fungsi sebuah ruang jadi lebih jelas.

Hunian dengan ruangan yang bisa mengakomodasi kebutuhan bekerja dari rumah, berolahraga, dan tempat khusus untuk menyalurkan hobi di rumah menjadi relevan di masa pandemi. Fleksibilitas dan kreatifitas menjadi kunci dalam perencanaan dan tata letak ruang agar dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

Rumah masa kini juga dibuat dengan menerapkan konsep antisipatif terhadap kejadian tidak terduga di masa depan, terutama untuk meminimalisasi tingkat stres penghuninya. Rumah perlu memilik layout yang adaptif, ada tempat atau area di dalam rumah yang dapat digunakan secara dinamis.

Selain wajib mengetahui fungsi ruangan dengan mendalam, hingga dapat memadukan fungsi sebuah ruangan dan sekaligus memenuhi keinginan pemilik rumah, seorang desainer interior juga harus mampu beradaptasi. Ketika mendesain sebuah hunian, hal yang tidak boleh dilupakan adalah membaca karakter penghuni dengan melakukan pendekatan dan konsultasi desain.

Lantas seperti apa tren desain interior di tahun 2022? Tema ‘Kembali ke Essensi’, merupakan fenomena yang mengusung bahwa segala hal yang kita lakukan perlu dikaitkan dengan suatu hal yang kembali ke yang lebih mendasar. Berangkat dari kepedulian akan lingkungan, pola hidup seimbang, berfokus pada fungsi dan esensi, gaya yang tidak berlebihan, minimalis, simetri, warna bisa padu padan dengan mudah, tenang tapi tidak membosankan, tetap ada keunikan namun tidak berlebihan.

Ada kesadaran yang meningkat dalam penggunaan ruangan yang bersifat natural. Memakai material dengan teksture alami, garis garis yang simple dan berkualitas. Inspirasi dari alam menampilkan kenyamanan dan warna yang menenangkan. Berikut inspirasi tren desain interior 2022.

Palet Warna Netral
Teori warna menyebutkan bahwa warna hangat maupun dingin memiliki makna yang sangat jelas dan sederhana dengan referensi kepribadian manusia. Dari segi psikologis, warna berperan dalam ruang dan berpengaruh juga dalam membentuk suasana dalam ruang. Warna dapat membuat perasaan yang berbeda.

Warna natural atau netral yang menimbulkan kesan nyaman, tenang dan rileks membuat warna ini tetap dijadikan sebagai warna favorit di tahun 2022. Warna netral beige dan palet warna netral lainnya juga cocok dijadikan sebagai warna dasar, jika dalam pengaplikasiannya ingin dikombinasikan dengan tone warna cool atau warm. Warna palet netral dalam suatu ruangan akan memberikan kesan natural , focus dan menaikkan daya kreativitas. Namun, untuk ruang yang berfungsi untuk area anak-anak, warna cerah dan atraktif sangat diperlukan. Sebab warna tersebut dapat membantu memicu syaraf motorik anak dan membantu sensasi logika anak untuk berpikir.

Selain warna interior, warna cahaya pada lampu juga bisa mempengaruhi mood seseorang dalam bekerja. Dalam hal ini warna lampu terdiri dari cahaya hangat dan dingin.

Furnitur Tanpa Sudut & Alami
Dekorasi seperti meja, kursi, sofa serta aksesoris seperti kaca, karpet, tempat pajangan dipasang untuk menambah kesan cantik dalam ruangan. Tahun depan, furnitur dan aksesori rumah bentuk bulat yang memberikan kesan elegan dan lembut pada interior rumah akan mendominasi.

Selain dapat diterapkan pada furnitur dan aksesoris, bentuk bulat dapat pula kita terapkan dalam permainan pada interior rumah sebagai aksen. Karena bentuknya yang cukup dominan, maka dalam penerapannya, sebaiknya tidak terlalu banyak dan berulang secara berlebihan.

Mengelilingi diri dengan sentuhan dekorasi yang terbuat dari bahan alami juga akan memberikan ketenangan tersendiri. Bahan natural seperti rotan, batu alam, kayu, bambu dapat Anda terapkan. Ketika memasukan unsur-unsur alam ini, selain kesan tenang yang didapat, kesan cozy dan homy pun sangat terasa. Tentunya yang harus dingat, hal yang sama dengan penggunaan bentuk bulat. Bahan alami ini sangat spesifik dan eye catching, sehingga penggunaannya janganlah berlebihan. Jangan biarkan semua yang ada dalam ruangan tersebut berbicara.

Sirkulasi Udara Terbuka
Ketergantungan akan AC menyebabkan penerapan penghawaan alami pada rumah tinggal terutama di kota-kota besar mulai ditinggalkan. Sebaiknya, kita mulai memikirkan sirkulasi udara yang baik untuk rumah.

Sirkulasi udara dalam suatu bangunan dipengaruhi oleh temperatur, kelembaban, dan pergerakan udara. Untuk menciptakan rumah tinggal yang nyaman, perlu mempertahankan keseimbangan antara beberapa faktor tersebut dengan kondisi iklim di luar bangunan yang berubahubah. Jika kondisi di luar bangunan panas, maka kondisi di dalam ruangan harus tetap netral dan nyaman bagi penghuni dengan membawa udara yang sejuk atau dingin masuk, sehingga perancangan sirkulasi pada sebuah bangunan sangatlah penting.

Ada beberapa tip yang lebih ke arah tip arsitek untuk Anda yang ingin membangun rumah. Terapkanlah arah bukaan jendela rumah ke arah yang tepat, ventilasi silang, vegetasi, ceiling dibuat dengan ketinggian yang cukup, pemilihan bentuk atap rumah yang tepat dan usahakan menghadirkan teras pada rumah.

Outdoor to indoor
Tren memelihara tanaman di dalam rumah selama pandemi akan terus berlanjut. Meletakan tanaman di dalam rumah ternyata menjadi kegiatan seru yang dilakukan selama di rumah saja, selain menjadikan dekorasi rumah lebih menarik.

Dekorasi tanaman di dalam rumah akan membuat suasana ruangan terasa lebih rileks. Tetapi jangan lupa, bahwa tanaman harus tetap dibawa keluar agar mendapat sinar matahari dan air yang cukup.

Tata Ruangan Seindah Karya Seni
Komposisi peletakan furnitur, pajanganpajangan yang digunakan, warna furnitur yang dipilih menjadi kunci mempercantik spot di rumah. Yang harus diperhatikan dalam menata ruangan, benda-benda esensial yang harus ada jangan disingkirkan demi kecantikan ruangan. Karena kenyamanan dalam ruangan tetap harus menjadi prioritas utama.

Tip bagi Anda pecinta barang-barang pajangan, lakukan perombakan jika membeli pajangan baru, dengan menyimpan pajangan lama. Karena menumpuk semua barang yang kita punya dalam sebuah ruangan akan mengesankan ruang menjadi berantakan.

Mengutip dari Robin Siegermean, bahwa design is about making people happy, either functional or emotion. Sehingga fungsi dan estetis sebaiknya selalu berjalan seiring bersama, sehingga kita akan gembira dengan ruangan yang kita miliki.

Rina Renville (HDII 302/DKI/AB)
Erina Wiyono (082/DKI/AB)

*Artikel ini dipublikasikan di majalah Femina (femina.co.id)

Last modified: February 5, 2022